Jumat, 01 Oktober 2010

Pengertian Gas Mulia

Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat pada golongan VIIIA dan memiliki kestabilan yang sangat tinggi . Gas yang mempunyai sifat lengai dan tidak reaktif ini susah bereaksi dengan bahan kimia lain.
Gas mulia banyak digunakan dalam sektor perindustrian. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia. 

                    Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk Helium). 
                    Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas elektronnya yang sangat rendah (bertanda positif).
Para ahli zaman dahulu yakin bahwa unsur-unsur gas mulia benar-benar inert. Pendapat ini dipatahkan, setelah pada tahun 1962, Neil Bartlett, seorang ahli kimia dari Kanada berhasil membuat senyawa xenon, yaitu XePtF6
 Sejak itu, berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat.

Sebagian gas mulia ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik .  
Dalam udara kering maka akan ditemukan kandungan gas mulia yaitu Helium (He): 0,00052% , Neon (Ne): 0,00182% ; Argon(Ar): 0,934% , Kripton(Kr): 0,00011% , Xenon (Xe): 0,000008% , Radon (Rn): radioaktif*. Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi. 

Tapi di alam semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia yang lain karena Helium merupakan bahan bakar dari matahari.

Asal usul nama unsur gas mulia:
- Helium     → Helios (Yunani)  : matahari
- Argon      → Argos (Yunani)   : malas
- Neon       → Neos (Yunani)    : baru
- Kripton    → Kriptos (Yunani) : tersembunyi
- Xenon      → Xenos (Yunani)   : asing 

- Radon      → Radium
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar